Poem
Rendra
PAMAN DOBLANG
OOM TROM
Oom Trom! Oom Trom!Ze hebben je in een donkere cel gestopt.
Zonder lamp. Zonder lichtgat. Bedompt.
Je hebt lucht. Je hebt geen hemel.
Geïsoleerd. Je enige gezelschap honderden muggen.
Opgesloten. Je weet niet wanneer de deur opengaat.
Je weet niet waar je bent.
Oom Trom! Oom Trom!
Wat zeg je?
Als ik dorst heb drink ik uit een roestig blikje.
Eerbiedig gezeten, doorwaad ik de tijd
Vrij van uren, dagen en maanden.
Ik ben in de greep van een gezag dat geen vorm heeft,
geen gedaante, geen naam.
Ik rust hier,
Een geheime kracht voedt mijn ziel.
Oom Trom! Oom Trom!
Op iedere weg wachten mastodonten en jakhalzen je op.
Je zit gevangen in een cirkel.
De prinsen bespugen je uit hun gouden koetsen.
Je voeten zijn geketend aan een rots.
Je wordt vervloekt en beschuldigd.
Zonder proces.
Oom Trom! Oom Trom!
Pap op een blikken bord
krijg je met een voet toegeschoven.
Oom Trom wat zeg je?
Bewustzijn is de zon.
Geduld is de aarde.
Moed is het uitspansel.
En strijd
is de verwerkelijking van woorden.
© Vertaling: 1995, A.Teeuw
PAMAN DOBLANG
Paman Doblang! Paman Doblang!Mereka masukkan kamu ke dalam sel yang gelap.
Tanpa lampu. Tanpa lubang cahaya. Pengap.
Ada hawa. Tak ada angkasa.
Terkucil. Temanmu beratus-ratus nyamuk semata.
Terkunci. Tak tahu kapan pintu akan terbuka.
Kamu tak tahu dimana berada.
Paman Doblang! Paman Doblang!
Apa katamu?
Ketika haus aku minum dari kaleng karatan.
Sambil bersila aku mengarungi waktu
lepas dari jam, hari dan bulan.
Aku dipeluk oleh wibawa tidak berbentuk
tidak berupa, tidak bernama.
Aku istirah di sini.
Tenaga gaib memupuk jiwaku.
Paman Doblang! Paman Doblang!
Di setiap jalan menghadang mastodon dan serigala.
Kamu terkurung dalam lingkaran.
Para pangeran meludahi kamu dari kereta kencana.
Kaki kamu dirantai ke batang karang.
Kamu dikutuk dan disalahkan.
Tanpa pengadilan.
Paman Doblang! Paman Doblang!
Bubur di piring timah
didorong dengan kaki ke depanmu.
Paman Doblang, apa katamu?
Kesadaran adalah matahari.
Kesabaran adalah bumi.
Keberanian menjadi cakrawala.
Dan perjuangan
adalah pelaksanaan kata-kata.
© 1995, Rendra
Poems
Poems of Rendra
Close
PAMAN DOBLANG
Paman Doblang! Paman Doblang!Mereka masukkan kamu ke dalam sel yang gelap.
Tanpa lampu. Tanpa lubang cahaya. Pengap.
Ada hawa. Tak ada angkasa.
Terkucil. Temanmu beratus-ratus nyamuk semata.
Terkunci. Tak tahu kapan pintu akan terbuka.
Kamu tak tahu dimana berada.
Paman Doblang! Paman Doblang!
Apa katamu?
Ketika haus aku minum dari kaleng karatan.
Sambil bersila aku mengarungi waktu
lepas dari jam, hari dan bulan.
Aku dipeluk oleh wibawa tidak berbentuk
tidak berupa, tidak bernama.
Aku istirah di sini.
Tenaga gaib memupuk jiwaku.
Paman Doblang! Paman Doblang!
Di setiap jalan menghadang mastodon dan serigala.
Kamu terkurung dalam lingkaran.
Para pangeran meludahi kamu dari kereta kencana.
Kaki kamu dirantai ke batang karang.
Kamu dikutuk dan disalahkan.
Tanpa pengadilan.
Paman Doblang! Paman Doblang!
Bubur di piring timah
didorong dengan kaki ke depanmu.
Paman Doblang, apa katamu?
Kesadaran adalah matahari.
Kesabaran adalah bumi.
Keberanian menjadi cakrawala.
Dan perjuangan
adalah pelaksanaan kata-kata.
PAMAN DOBLANG
Sponsors
Partners
LantarenVenster – Verhalenhuis Belvédère