Poem
Afrizal Malna
WINTER FESTIVAL
WINTERFESTIVAL
De bankbediende danst. Weer geld wisselen, weer geld wisselen. Waar zijn mijn handschoenen? Tjuuus. Mensen wisselen elkaar af. Dood. Mijn hoofd voelt kaal in het Romeinse gebouw. Vertrekken. Hendra vindt het gezwollen oor van Picasso in het Ludwig-museum. Eten. Nigeriaanse politieke vluchteling. Zwart. Als de hemel in mijn mond. Als de hemel in mijn mond. Gelukkig nieuwjaar. Edith koopt een hoedje voor mijn kind. Mantel. Mensen maken huiskamers van café’s, telefoonkaart en geraamten van bomen. De avond gaat breken. Hiltrud heeft een houten vis in de badkamer. Winter. Er zitten bladeren in mijn schoenen. Keulen. Hoe gaat het ermee? Lena wil met Susan naar Amsterdam. Ze willen winkelen in Toko Nieuw Azië. Tahu. Pepers. Twee puberale moeders. Waar is de Anjelierstraat? Hallo. Sneeuw verandert de straat in een vijver van ganzendons. Wat is de huur van je appartement? Azuzan koopt brood en koffie. Koud. Alsof ik de scherven van een thermometer in mijn vingers heb. Morgen weer demonstreren. Mensen wisselen elkaar af. De briefkaart bewaart een bericht van jou. Ik hoop dat het je goed gaat. Ik hoop dat je gelukkig bent. Hallo. Tandenborstel: 4 DM. Pakje Drum: 4,50 DM. Kaartje voor de opera: 80 DM. Mama, breng je chocolade voor me mee? Net als kerst vorig jaar.
© Vertaling: 1996, Linde Voûte
WINTER FESTIVAL
Pegawai bank menari. Tukar uang lagi, tukar uang lagi. Mana sarung tanganku? Cuuus. Orang-orang berganti. Mati. Kepalaku terasa botak dalam bangunan Romawi. Pergi. Hendra menemukan kuping Picasso yang bengkak di museum Ludwig. Makan.Pelarian politik Nigeria. Hitam. Seperti langit dalam mulutku. Seperti langit dalam mulutku. Selamat tahun baru. Edith mem eli topi untuk anak-ku. Mantel. Orang-orang membuat ruang tamu di kafe-kafe, kartu telpon dan tulang-tulang pohon. Malm mau patah. Hiltrud punya ikan kayu dalam kamar mandi. Winter. Daunnya tertinggal dalam sepatuku. Koln. Apa kabar. Lena mau ke Amsterdam bersama Susan. Mau belanja di toko Asia Baru. Taucho. Cabe. Ibu-ibu yang sedang puber kedua. Dimanakah Anyelir Straat? Hallo. Salju men-gubah jalan jadi genangan bulu-bulu angsa. Berapa sewa aparte-menmu? Azuzan membeli roti dan kopi. Dingin. Seperti ada peca-han tabung termometer dalam jari-jari tanganku. Besok demonstra-si lagi. Orang-orang berganti. Kartu pos menyimpan berita dirimu. Semoga kamu baik. Semoga kamu selamat. Hallo. Sikat gigi 4 DM. Drum tobacco 4,50 DM. Tiket opera 80 DM. Mama, aku titip coklat. Seperti natal tahun lalu.
© 1996, Afrizal Malna
Poems
Poems of Afrizal Malna
Close
WINTER FESTIVAL
Pegawai bank menari. Tukar uang lagi, tukar uang lagi. Mana sarung tanganku? Cuuus. Orang-orang berganti. Mati. Kepalaku terasa botak dalam bangunan Romawi. Pergi. Hendra menemukan kuping Picasso yang bengkak di museum Ludwig. Makan.Pelarian politik Nigeria. Hitam. Seperti langit dalam mulutku. Seperti langit dalam mulutku. Selamat tahun baru. Edith mem eli topi untuk anak-ku. Mantel. Orang-orang membuat ruang tamu di kafe-kafe, kartu telpon dan tulang-tulang pohon. Malm mau patah. Hiltrud punya ikan kayu dalam kamar mandi. Winter. Daunnya tertinggal dalam sepatuku. Koln. Apa kabar. Lena mau ke Amsterdam bersama Susan. Mau belanja di toko Asia Baru. Taucho. Cabe. Ibu-ibu yang sedang puber kedua. Dimanakah Anyelir Straat? Hallo. Salju men-gubah jalan jadi genangan bulu-bulu angsa. Berapa sewa aparte-menmu? Azuzan membeli roti dan kopi. Dingin. Seperti ada peca-han tabung termometer dalam jari-jari tanganku. Besok demonstra-si lagi. Orang-orang berganti. Kartu pos menyimpan berita dirimu. Semoga kamu baik. Semoga kamu selamat. Hallo. Sikat gigi 4 DM. Drum tobacco 4,50 DM. Tiket opera 80 DM. Mama, aku titip coklat. Seperti natal tahun lalu.WINTER FESTIVAL
Sponsors
Partners
LantarenVenster – Verhalenhuis Belvédère